Rabu, 19 September 2012

laporan pipk ttg mina kepis

KATA PENGANTAR Di Indonesia, hampir 70 % adalah wilayah perairan yang sangat penting peranannya bagi masyarakat Indonesia sebagai aset berharga yang di dalamnya terkandung jutaan manfaat bagi kehidupan di sekitarnya. Penting bagi kita untuk mengetahui beberapa hal yang berhubungan dengan perairan dan perikanan. Kami kelompok lumba-lumba akan mempersembahkan sebuah makalah berdasarkan pengalaman kami dalam kunjungan lapangan ke KPI Mina Kepis. Maksud utama kami dalam menyusun makalah ini adalah untuk mendorong supaya kami mampu mengorganisasikan kegiatan, meningkatkan kemandirian, percaya diri, kerja sama, dapat membuat keputusan, dan menambah jiwa kepemimpinan. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing,asisten yang telah membantu dari persiapan hingga kunjungan lapangan, serta rekan-rekan sejawat perikanan yang telah bekerjasama dengan kami selama hampir 6 bulan ini. Yogyakarta, Desember 2010 Penulis DAFTAR ISI Kata pengantar............................................................ 2 Daftar isi...................................................................... 3 Pendahuluan................................................................ 4 Pembahasan................................................................. 4 Daftar pustaka............................................................. 14 BAB I PENDAHULUAN Kelompok pembudidaya ikan Mina Kepis bertempat di dusun Burikan, Sumberadi, Mlati Sleman Yogyakarta. Lokasi pembudidayaan ikan di sana sangat luas. Areal kolam yang berpetak-petak bagaikan persawahan. Berdirinya KPI Mina Kepis pada tanggal 8 maret 1983 di dusun Burikan yang mulanya berdiri organisasi Taruna Tani Burikan (TTB), yang memiliki beberapa seksi wiraswasta dan membawahi bidang perkebunan, peternakan, pertanian serta perikanan. Ternyata setelah berjalan selama beberapa tahun, bidang perikananlah yang paling banyak peminatnya. Hasil dari perikanan yang mereka kelola selalu meningkat hasilnya setiap tahun, hal inilah yang menjadi embrio / cikal bakal lahirnya KPI Mina Kepis Bab II PEMBAHASAN 1.Sejarah KPI Mina Kepis Pembudidayaan ikan di KPI mina kepis sudah dimulai sekitar tahun 1980-an melalui organisasi Taruna Tani Burikan (TTB). Taruna Tani Burikan ini beberapa seksi wiraswasta antara lain perikanan, pertanian, peternakan, dan perkebunan. Sektor yang paling diminati masyarakat adalah perikanan, sehingga perikanan cukup berkembang di daerah tersebut. Sejalan dengan bergulirnya waktu sektor perikanan ini dari tahun ke tahun semakin meningkat, hal ini juga dipengaruhi adanya sungai lempong yang aliran airnya permanen sepanjang tahun. Sungai lempong tersebut berfungsi untuk mengalirkan air-air ke kolam-kolam pembudidaya. Mula-mula lahan kolam di daerah ini hanya sekitar 2000m2. Tanah ini merupakan hibah dari almarhum Bapak Yitno yang dahulunya adalah kepala dusun desa Burikan. Areal kolam terletak di sebelah barat dusun Burikan. Kolam-kolam yang ada pada saat itu tidak mampu menampung minat dari para anggotanya, sehingga pada tahun 1988 areal kolamnya ditambah dengan cara menyewa secara tahunan tanah kas desa yang letaknya disebelah selatan dusun Ngentak, Sumberadi. Anggota organisasi ini juga ada yang menyewa langsung pelungguhanya pamong desa yang terletak disekitar dusun Burikan, sehingga areal kolam KPI Mina Kepis saat ini luasnya mencapai ± 7,8 Ha. 2.Kolam Pembudidayaan Ikan Kolam-kolam pembudidayaan ikan, khususnya untuk kolam pembesaran merupakan jenis kolam tradisional yang dibuat dari bekas lahan persawahan dan berukuran sekitar 80-100 m2, sedangkan kolam-kolam untuk pemijahan dibuat model kolam modern (permanen). Kolam-kolam permanen tersebut selain untuk pemijahan juga digunakan untuk membudidayakan ikan hias. Kolam-kolam di KPI Mina Kepis ini dibuat dengan kedalam ± 1 meter. Air lalu dialirkan kedalam kolam hingga ketinggian 60 cm. Kolam pembesaran ikan disini digunakan secara heterogen, yang artinya adalah ikan di kolam tersebut terdiri dari bermacam-macam jenis misalnya terdiri dari ikan nila, lele, koi dll. Kolam-kolam ini airnya berasal dari sungai lempong yang dialirkan melalui parit-parit yang dibuat para pembudidaya. Sistem pengairan yang dilakukan untuk mengairi kolam para pembudidaya adalah sistem seri dan sistem paralel. Kolam-kolam pembudidayaan dikeringkan terlebih dahulu selama tiga sampai tujuh hari setelah panen. Pengeringan ini dilakukan agar hama dan penyakit pada ikan sebelumnya dapat hilang, sehingga ikan yang akan dibudidayakan tidak akan terjangkit penyakit yang sama. Tahap berikutnya kolam dialiri air lalu diberi pupuk kandang dari kotoran ayam atau puyuh, kemudian diberi air kembali sebelum benih-benih ikan disebarkan. Pemupukan dilakukan agar memicu timbulnya plankton-plankton sebagai pakan alami, namun pemberian pupuk terlalu banyak berakibat munculnya predator seperti ular air, kepik dan serangga air. Terakhir benih siap untuk ditebarkan di kolam tersebut. 3.Pembudidayaan Ikan Pembudidayaan ikan dilakukan di kolam-kolam yang berpetak-petak yang bersebelahan langsung dengan sungai lempong. Sungai lempong ini alirannya permanen dan berasal dari aliran sungai-sungai besar yang berhulu di gunung merapi. Umumnya aliran air yang digunakan untuk pembudidayaan ikan di daerah ini berasal dari sungai lempong, tetapi khusus kolam pembudidayaan ikan hias dan pemijahan digunakan mesin diesel untuk memompa air agar naik ke atas, karena letak kolam pembudidayaan ikan hias dan tempat pemijahan ikan-ikan ini berada diatas. Jenis ikan yang dibudidayakan di KPI Mina Kepis ini terdiri dari dua kelompok, yaitu ikan konsumsi dan ikan hias. Ikan konsumsi tersebut antara lain: gurami, nila,grasscrap, tombro, patin, bawal, dan lele. Ikan hias yang dibudidayakan di KPI ini antara lain: koi, komet, koki, louhan, red devil, dan simpilium. Andalan dari berbagai jenis ikan yang dibudidayakan di KPI ini adalah budidaya nila dan koi, bahkan untuk inbud nila, KPI Mina Kepis pernah jadi juara harapan II tingkat Nasional tahun 2005. Ikan yang di budidayakan di desa Burikan ini diberi makan dua kali sehari, yakni pagi hari dan sore hari. Pakan yang diberikan adalah sejenis pelet. Pelet diberikan dalam jumlah tertentu sesuai umur ikan. Pakan tambahan juga diberikan pada ikan yang dibudidayakan di daerah ini. Jenis pakan tambahan yang diberikan adalah semacam alga air yang berwarna hijau seperti lumut. Khusus indukan pakan tambahan lainnya yang diberikan adalah daun talas yang dipotong-potong kecil secara seragam, limbah restoran, bulu ayam, dan jerohan ayam. pemberian makanan sisa restoran dan pemberian limbah pemotongan ayam untuk bawal diperbolehkan jika system pengairannya lancar. Pengairan lancar membuat pertumbuhan ikan lebih cepat dibandingkan dengan system pengairan tersendat. Terdapat berbagai predator bagi ikan yang dibudidayakan di wilayah antara lain adalah burung pelikan, oleh karena itu sebagian kolam diberi pelindung khusus yang berupa jaring-jaring dengan mesh-mesh yang kecil agar predator tersebut tidak dapat memangsanya. Pembudidayakan ikan di KPI Mina Kepis ini dilakukan mulai dari proses pemijahan, pendederan, pembesaran sampai penjualan. Pemijahan dilakukan untuk mendapatkan anakan dari indukan yang fertil. Proses pemijahan dimulai dengan memilih indukan yang akan dipijah lalu menempatkan indukan tersebut ke dalam kolam tersendiri. Telur-telur hasil pemijahan diletakkan ke dalam kolam khusus yang telah diberi ijuk yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan telur. 4.Klasifikasi ikan a.. Taksonomi ikan nila Ikan Nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Ikan ini diintroduksi dari Afrika pada tahun 1969, dan kini menjadi ikan peliharaan yang populer di kolam-kolam air tawar dan di beberapa waduk di Indonesia. Nama ilmiahnya adalah Oreochromis niloticus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia. Klasifikasi ilmiah ikan nila Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Actinopterygii Ordo: Perciformes Famili: Cichlidae Genus: Oreochromis Spesies: O. niloticus Nama binomial Oreochromis niloticus Linnaeus, 1758 b.. Taksonomi ikan lele Lele, secara ilmiah, terdiri dari banyak spesies. Tidak mengherankan pula apabila lele di Nusantara mempunyai banyak nama daerah. Antara lain: ikan kalang (Sumatra Barat), ikan maut (Gayo dan Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makassar), ikan cepi (Sulawesi Selatan), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah) atau ikan keli (Malaysia). Sedang di negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), gura magura (Srilangka), ナマズ (Jepang) dan 鲇形目 (Tiongkok). Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. Nama ilmiahnya, Clarias, berasal dari bahasa Yunani chlaros, yang berarti ‘lincah’, ‘kuat’, merujuk pada kemampuannya untuk tetap hidup dan bergerak di luar air. Lele Rentang fosil: Pliosen Bawah – Kini Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Actinopterygii Ordo: Siluriformes Famili: Clariidae Genus: Clarias Scopoli, 1777 Sinonim • Chlarias Scopoli, 1777 • Macropteronotus La Cepède, 1803 • Clarias Cuvier, 1816 • Cossyphus M’Clelland, 1844 • Phagorus M’Clelland, 1844 • Dinotopteroides Fowler, 1930 • Prophagorus Smith, 1939 • Anguilloclarias Teugels, 1982 • Brevicephaloides Teugels, 1982 • Clarioides Teugels, 1982 • Platycephaloides Teugels, 1982 c. Taksonomi ikan patin Ikan patin atau dalam bahasa latinnya disebut pangasius hipothalmus merupakan ikan konsumsi budi daya ikan air tawar unggulan. Keunggulan ikan patin, dagingnya gurih, mengandung banyak lemak, dan tidak banyak duri. Harganya yang stabil dan cukup tinggi membuat usaha budidaya ikan patin ini menjanjikan keuntungan. Ikan dari famili Pangasidae ini secara sistematik diklasifikasikan sebagai berikut : Filum : Chordata Klas : Pisces Ordo : Siluriformes Famili : Pangasidae Genus : Pangasius Spesies : Pangasius djambal atau P. pangasius d. Taksonomi ikan Gurame Seorang ahli bernama Jangkaru (2004) mengklasifikasikan gurame sebagai berikut : Filum : Chordata; Kelas : Pisces; Bangsa : Labirinthici; Sub-bangsa : Anabantoidei; Suku : Anabantidae; Marga : Osphronemus; dan Jenis : Osphronemus gourame Selain digolongkan melalui klasifikasi, setiap mahluk bisa dibedakan dari tanda-tanda bagian tubuhnya, atau lebih dikenal dengan istilah morfologi. Menurut JANGKARU (2004) gurame mempunyai bentuk badan agak panjang, pipih dan tertutup sisik yang berukuran besar serta terlihat kasar dan kuat. Punggungnya tinggi dan mempunyai sirip perut dengan jari pertama sudah berubah menjadi alat peraba. Gurame jantan yang sudah tua terdapat tonjolan seperti cula. Mulutnya kecil dengan bibir bawah menonjol sedikit dibandingkan bibir atas. Pada jantan bibir bawah relatif tebal. e. Taksonomi ikan koi Klasifikasi ilmiah Kerajaan : Animalia Filum : Chordata Kelas : Actinopterygii Ordo : Cypriniformes Familia : Cyprinidae Genus : Cyprinus Spesies : C. carpio Nama binomial : Cyprinus carpio (Linnaeus, 1758) f. Taksonomi Ikan mas Berdasarkan keanekaragaman genetik, ikan mas memiliki keistimewaan karena banyknya jumlah strain. Kondisinya pembudidayaannya saat ini makin masih “terpuruk” karena serangan wabah koi herpes virus (KHV) beberapa tahun lalu. Beberapa cara yang dapat ditempuh untuk memperbaiki kondisi ini antara lain: (1) penanganan berupa pengobatan terhadap induk-induk yang masih mampu bertahan/hidup, (2) pengadaan kembali induk dari sentra usaha budidaya yang belum pernah terserang, dan (3) mengaplikasikan teknik pengelolaan induk yang sesuai dengan kaidah genetik dan budidaya.. klasifikasi ikan mas adalah sebagai berikut: Kelas : Osteichthyes Anak kelas : Actinopterygii Bangsa : Cypriniformes Suku : Cyprinidae Marga : Cyprinus Jenis : Cyprinus carpio L. g. Taksonomi ikan komet Ikan komet termasuk dalam famili Cyprinidae dalam genus Carassius. Ikan komet merupakan salah satu jenis dari Cypridae yang banyak dikenal dikalangan masyarakat karena memiliki warna yang indah dan eksotis serta bentuk yang menarik. Kedudukan ikan komet di dalam sistematika (Lingga dan Susanto, 2003) adalah sebagai berikut : Filum : Chordata Kelas : Pisces Sub kelas : Teleostei Ordo : Ostariphisysoidei Sub ordo : Cyprinoidea Famili : Cyprinidae Genus : Carassius Spesies : Carassius auratus 5.Produksi Ikan di Mina Kepis Produk yang dihasilkan antara lain jenis ikan hias dan ikan konsumsi. Untuk ikan hias dalam 1 siklus panen (pemijahan – siap jual), ikan koi mencapai 5000 ekor / musim dan jenis ikan komed 3000 ekor / musim. Untuk ikan konsumsi, setiap musim panen jenis graskap mencapai 5000 ekor, bawal 5000, ekor nila 2000 ekor, gurami 1500 ekor. KPI Mina Kepis lebih fokus pada pembibitan, tahap awal adalah proses seleksi induk yang siap kawin. Induk hasil seleksi dipisahkan di tempat khusus yang telah diberi media temapt bertelur. Setelah bertelur induk diangkat , kemudian telur akan menetas dalam waktu 1 minggu. Setelah berumur 20 hari – 1 bulan, burayak dipindahkan ke kolam tanah yang telah disiapkan beserta pakan alaminya. Untuk kolam ukuran 5x 10 meter butuh 5 karung pakan dengan harga 8-10 ribu/ karung.Setelah bibit seukuran 1 kuku, diberi pakan pelet samapi siap panen dibutuhkan 3-5 karung ukuran 30 kg harga 200 ribu tiap karung. Waktu yang diperlukan dari proses bertelur sampai siap jual (ukuran 2-3 jari) sekitar 3 bulan. Keunggulan dari pembibitan antara lain jenis ikan variatif, tempat yang strategis, dan kualitas terjaga. Selain itu pengelolaan sudah terorganisir. Dalam proses pengelolaannya, masing-masing petani mengelola kolamnya sendiri. Akan tetapi dalam proses pemasarannya dilakukan melalui satu pintu. Apabila ada salah satu petani siap panen, maka ikan-ikan tersebut ditempatkan dalam bak penampungan khusus yang berfungsi sebagai display. Saat melayani konsumen, ada petugas khusus yaitu petugas pasar yang menangani penimbangan, packing dan pembayaran. Pada saat kondisi ramai pengunjung dibutuhkan 3-4 orang petugas, sedangkan pada saat kondisi sepi cukup 2-3 orang. Petugas pasar ini dibayar sesuai prosentase, dari setiap penjualan disisihkan 7% dengan rincian 15 untuk pengembangan titik pasar (pelayanan konsumen), 2% untuk proses packing (gas dan plastik) dan 4% untuk petugas pasar. 6.Pemasaran Konsumen berasal dari usaha pemancingan, rumah makan, pembeli umum bahkan dari instansi untuk keperluan penelitian. Sebagian besar pembeli berasal dari DIY dan beberapa dari Kalimantan dan Sulawesi.Untuk harga jual bervariasi tergantung dari jenis ikan, ikan bawal ukuran 2-3 jari 18 ribu /kilo, ikan nila 13 ribu / kilo, graskap ukuran 1 jempol 25 ribu/kilo, tombro ukuran 1 jari 40 ribu/ kilo. Pada hari besar omset mencapai 10 juta per hari sedangkan hari biasa 5 juta per hari. Omset pada tahun 2007 mencapai 1,1 M dan tahun 2008 mencapai 1,4 M. 7.Kendala Kendala yang dihadapi selama ini antara lain terbatasnya suplai air pada musim kemarau, sehingga dalam pemenuhan kebutuhan oksigen harus dibantu dengan blower. Hal lain adalah pada musim tertentu banyak berpengaruh terhadap jenis ikan tertentu sehingga mudah terserang penyakit. Persaingan tidak begitu berpengaruh karena masing-masing sudah mempunyai pangsa pasar sendiri. Rencana ke depan akan dilakukan renovasi fisik pasar untuk kenyamanan konsumen. Serta membuat kolam permanen. 8.Simulasi Keuntungan Usaha Pembibitan Ikan Air Tawar Analisis usaha ini didasarkan pada ukuran kolam 5 x 10 m dengan satu jenis ikan. Pengeluaran Pakan bibit : 5 karung x Rp. 10.000,00 = Rp. 50.000,00 Pakan pelet : 4 karung x Rp. 200.000,00 = Rp. 800.000,00 Pupuk alami : 8 karung x Rp. 2.000,00 = Rp. 16.000,00 Total pengeluaran = Rp. 866.000,00 Pendapatan Bawal : 70 kilo x Rp. 18.000,00 = Rp. 1.260.000,00 Keuntungan Rp. 1.260.000,00 – Rp. 866.000,00 = Rp. 394.000,00 Daftar Pustaka Brosur dari KPI Mina Kepis www. Google.com/pembudidayaan Mina Kepis (diakses tanggal 14 Des 2010 jam 12.00 am) www. Google.com/gambar ikan hias (diakses tanggal 14 Des 20101 jam 12.00 am) www. Google.com/klasifikasi ikan nila (diakses tanggal 14 Des 20101 jam 12.00 am) www. Google.com/klasifikasi ikan koi (diakses tanggal 14 Des 20101 jam 12.00 am) www. Google.com/klasifikasi ikan gurame (diakses tanggal 14 Des 20101 jam 12.00 am)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar