Rabu, 19 September 2012

managemen

A. ALMA DAN ALCO Managemen adalah suatu aktivitas melalui proses yang terus menerus untuk mengkombinasikan ( melalui proses managemen ) factor produksi ( input ) agar tercapai hasil produksi ( output ) secara efektif dan efisien. Dalam kaitan dengan industry perbankan factor produksi adalah aktivitas bank yang tercermin dalam Neraca atau asset liability sementara hasil produksi adalah laporan rugi laba. Asset Liability Managemen ( ALMA ) adalah suatu aktivitas yang terus menerus untuk mengkombinasikan sumber dana dan penggunaan dana ( asset dan liability ) secara efektif dan efisien untuk mencapai laba atau keuntungan yang optimum dibandingkan dengan sebandingnya ( peer group ) atau dengan kata lain proses managemen secara keseluruhan balance Sheet dan Income Statement. Barret F.Binder dan Thomas W.F indquist dalam bukunya “ Asset / Liability and Funds management at U.S. Commercial Banks” mengatakan sebagai berikut: “ here is almost total agreement that asset / liability management is directed at managing net interest margin and that good performance in this area is measurable by the degree to which stable net interest volatility, liquidity changes in the financial system, and competiton for credit business. These margin moreever, must not only be stable but should compare favorably in size to those of peers group banks and, as a precent of earning asset, not be deteriorating” Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa asset liability management adalah suatu proses pengelolaan aktiva dan pasiva secara terpadu, berkesinambungan untuk mencapai keuntungan dalam situasi lingkungan usaha yang bergejolak atau secara ringkas dapat dikatakan bahwa asset liability management merupakan pengelolaan resiko jangka pendek aktiva pasiva yaitu likuidity risk, interest rate risk, foreign exchange risk, capital risk, pricing risk, dan off balance sheet risk. Dalam suatu bank asset/liabilities ditangani oleh berbagai bagian antara lain bagian yang menagani pinjaman, bagian yang menangani dana, bagian administrasi, bagian yang menangani perencanaan dan bagian-bagian lainnya. Keberhasilan proses managemen akan tergantungdari kebersamaan seluruh bagian-bagian yang ada dalam bank tersebut atau dengan kata lain keberhasilan proses managemen akan tercapai apabila seluruh bagian yang terlibat dalam penanganan yang menjadi bagiannya satu dengan yang lainnyasaling terkait, saling menunjang, yang merupakan suatu system secara menyeluruh. Bagian yang satu tidak boleh mementingkan tujuannya sendiri tanpa melihat hasil akhir dari tujuan keseluruhan bank. Sehingga keberhasilan proses managemen asset liability tergantung memerlukan koordinasi serta partisipasi seluruh bagian-bagian yang terlibat dalam penanganan yang menjadi tanggung jawabnya. Koordinasi seluruh bagian disebut ALCO ( Asset Liabilities Management Committee ). Jadi ALCO adalah suatu wadah / tempat ( Committee) untuk menampung kebersamaan proses managemen untuk mencapai keberhasilan tujuan keseluruhan bank yaitu a high level and stable patern of NIM, ROA, ROE, ROI Growths. Keberhasilan pencapaian tujuan apabila kredit, dana, investasi, modal, pricing, liquidity dan sebagainya ditangani secara baik dimana satu dengn yang lainnya saling berkaitan yang merupakan suatu system secara keseluruhan. ALCO bukan merupakan fungsi manajemen dalam arti ALCO hanya wadah untuk menampung kebersamaan dalam menglola kebijaksanaaan, strategi, serta pengambilan keputusan ( policy strategy, and decision making) atau dengan kata lain mengelola kebersamaaan proses pengambilan keputusan dengan berbagai perbedaan pandangan, pengalaman, keahlian, dan wawasan ( a group comprising people who will be bring to hear on the decision making process differing points of view, expertise and insight) Selanjutnya agar setiap strategi yang telah diputuskan dapat ditaati dan dijalankan oleh fungsi managemen, maka ALCO harus mempunyai wewenang dan tanggung jawab ( authority and responsibility ) dan karena setiap keputusan ALCO harus mengikat seluruh bagian juga harus bertanggung jawab terhadap setiap keputusan. Agar setiap keputusan ALCO merupakan keputusan yang dipatuhi oleh semua anggota maka ALCO harus di bawah komando direksi ( Board of Director ). Secara hirarki ALCO merupakan titik sentral tertinggi dalam menentukan jangkauan serta jawaban strategi seluruh asset dan liabilities bank, oleh sebab itu diperluikan penyajian laporan keuangan yang akurat, dan terbaru sehingga dapat memberikan informasi yang tepat untuk pengambilan keputusan yang efektif. Agar strategi ALMA dapat efektif, maka beberapa criteria berikut harus dipenuhi : • Semua anggota ALCO harus terlibat dan mengerti bahwa strategi ALMA adalah strategi menyeluruh dari asset dan liability ( strategically involved in mamagemen of balance sheet ), misalnya bagian penghimpun dana memutuskan sejumlah dana, harga dana akan berpengaruh akan jumlah penggunaan dana maupun harga penggunaan dana. • Semua anggota ALCO harus terlibat dalam pencapaian anggaran yang direncanakan ( appropriate involvement in planning ) • Semua anggota ALCO harus saling berhubungan dalam menetapkan strategi ( strategically involvement ) • Semua anggota ALCO harus berfokus kepada hasil mendatang serta memberikan saran dan pendapat pemecahannya ( consultative and predictive advisor ) misalnya apabila terjadi krisis keuangan maka bagaimana dampaknya pada kondisi yang akan dating. • Semua anggota ALCOharus saling berhubungan dalam kaitannya dalam pencapaian tujuan ( two way communication ). Suatu contoh, penghimpun dana harus mengacu pada cepat lambatnya pemakaian dana. • Asset Liability Community harus merupakan keterpaduan dari seluruh bagian yang ada di bank ( Integrated ) semua bagian harus mempunyai system yang mampu memberikan informasi yang tepat, terbaru, akurat ( a system to provide reliable and timely data ) • Semua anggota ALCO harus mempunyai semangat pembaharuan, mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi serta mampu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi ( innovative, opportunistic, and anticipating ). Suatu contoh bagaimana kemungkinan- kemungkinan yang akan terjadi terhadap suku bunga, nilai tukar, dan bagaimana menysiasatinya agar berdampak menguntungkanatau memperkecil kemungkinan-kemungkinan kerugian. • Semua anggota ALCO harus berpandangan luas dan saling mendukung tanpa berprasangka buruk ( non pharicial and non adversaried ). Untuk memenuhi syarat tersebut, maka organisasi ALCO harus dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat menjamin adanya kerjasama, keterkaitan, dan kekuatan hokum atas kebijakan-kebijakan yang direkomendasikan/ diputuskan. Sebagai contoh, untuk menjamin bahwa keputusan yang diambilnya dilaksanakan, maka organisasi ALCO harus berada langsung dibawah direksi. Berikut ini adalah contoh ssebuah struktur organisasi ALCO. Penjelasan : Board of Directors : mengesahkan kebijakan yang dihasilkan dalam rapat anggota Alco. ALCO members : mengelola kebijakan yang telah diputuskan dalam rapat anggota ALCO ( Manager Policy ) ALCO secretary : mengusulkan strategi kebijakan yang diputuskan dalam rapat anggota ALCO ( formulate policy ) Staff Supporting Group : menyiapkan bahan rapat ALCO ( Fuel ALCO ) Policy excecutive : mengimplementasikan kebijakan yang telah diputuskan dalam rapat Alco ( Apply Policy ). Anggota ALCO. Pada umun ya keanggotaan ALCO dalam sebuah bank terdiri dari : Anggota Tetap  Direktur Utama ………………………………. Ketua  Direksi / Direktur ………………………………. Ketua Pengganti / Anggota  Dewan Komisaris ………………………………. Pengawas  Treasury ………………………………. Anggota / Sekretaris  Accounting ………………………………. Anggota  Coorporate ………………………………. Anggota  Operational ………………………………. Anggota  Investment ………………………………. Anggota  Retail ………………………………. Anggota Anggota tidak tetap  Economist  Personnel  Technology B. STAFF SUPPORTING GROUP Staff Supporting Group ( SSG ) Alco adalah suatu kelompok yang merupakan gabungan dari staff ALCO “( liasson )” yang mencari dan membahas informasi, menganalisisb dan mengevaluasi kondisi yang akan dating mencari dan membahas permasalahannya, penyebabnya dqn kemudian memberikan usulan altenative pemecahannya kepada sidang ALCO melalui Sekretaris ALCO. SSG – ALCO dibawah coordinatornya ( biasanya dalam unit treasuri ) menyiapkan bahan rapat ALCO, usulan dan alternative pemecahan dan melalui Sekretaris Alco disampaikan ke siding Alco. Untuk menegtahui dampak financial, umumnya dipakai alat bantu simulasi melalui computer ( saat ini banyak paket software simulasi asset liability management ). Laporan disiapkan oleh Staff Supporting Group ALCO sebagai koordinator ( SSG – SLCO ) dengan dibantu oleh “Liason” yang berasal dari unit te5rkait dan dari laporan tersebut kemudian diolah untuk dijadikan sebagai “ Bahan Rapat ALCO “. Bahan Rapat ALCO berisikan kondisi serta posisi bank serta proyeksi kondisi yang akan datang dan dikaitkan dengan kemungkinan perubahan suku bunga serta nilai tukar maka akan dapat diketahui kemungkinan-kemungkinanrisiko yang terjadi. Dari kemungkinan-kemungkinan risiko tersebut, SSG –ALCO memberikan alternative strategi pemecahannya dengan disertai gambaran dan dampak terhadap pencapaian keuntungan bank. Dari tugas pembuatan laporan, penyiapan laporan dan pembuatan strategi tersebut maka Staff Supporting Group merupakan “ Think Tanker “ sebuah bank karena :  Mengumpulkan informasi dari masing-masing “ liason” ( unit terkait )  Menyiapkan dan menyusun laporan rapat ALCO (informative report preparation & design )  Mengukur risiko operasional jangka pendek, seperti interest rate risk, liquidity risk, foreign exchange risk dan earning investment risk.  Merancang dan menganalisa melalui skenario keadaan yang akan datang, seperfti suku bunga, nilai tukar, pasar uang, dan sebagainya.  Menganalisis, mengolah dan membuat rekomendasi.  Mengembangkan scenario melalui “ what if “ analisis dari dampak rekomendasi terhadap dampak financial dalam pencapaian keuntungan serta ukuran-ukuran lainnya seperti performanceratio dan sebagainya. Setiap periode paling lama 1 bulan, Staff Supporting Group membuat analisa kondisi likuiditas, gap, foreign exchange, port folio, dan performance bankberdasarkan posisi paling akhir (recent) dengan proyeksi berdasarkan jatuh tempo ( maturity ), juga kemungkinan-kemungkinan perpanjangan (Roll over), pengambilan sebelum jatuh tempo (withdrawn), pengembalian sebelum jatuh tempo ( repayment), transaksi baru ( new business ), komitmen dan hal-hal lain yang mungkin berpengaruh terhadap asset liability bank. Berdasarkan hal tersebut akan dapat diketahui proyeksi keuangan bank pada waktu yang akan datangyang meliputi posisinya, posisi valuta asingnya, posisi gapnya, komposisi asset laiabilitynya, posisi permodalannya dan sebagainya. Darin proyeksi keuangan tersebut dihubungkan dengan proyeksi suku bunga dan nilai tukar, posisi likuditas, posisi valas dan posisi gap, komposisi neraca, posisi permodalan maka dapat diperkirakan kemungkinan-kemungkinan dampak terhadap pencapaiankeuntungan yang akan datang. Mengingat bahwa semua proyeksi masih dalam ketepatan-ketepatan yang belum dapaty secara penuh dipastikan kebenarannya, maka diperlukan proyeksi alternative dengan berbagai perubahan suku bunga dan nilai tukar untuk meminimumkan risiko. Baik tidaknya laporan menandakan kualitas bahan rapat ALCO, yang ditentukan oleh seberapa jauh kemampuan, wawasan dan informasi dari staff SSG –ALCO. Karena itulah SSG –ALCO merupakan bahan bakar penggerak jalannya roda ALCO (Fuel of ALCO ) dan merupakan “think thankers” dari sebuah bank. Secara rinci tugas-tugas ( langkah kerja ) coordinator Staff Supporting Group Alco adalah : a. Penyusunan Agenda Rapat b. Pengumoulan dan Pengolahan Informasi c. Perumusan informasi melalui Teknik Manajemen a. Penyusunan Rapat Pada umumnya SSG –ALCO bekerjasama dengan Sekretaris ALCO menyusun agenda rapat ALCO dengan standar laporan meliputi : I. Review Keputusan Rapat ALCO Peninjauan kembali keputusan Alco sebelumnya serta bagaimana dampak dari keputusan. II. Overview economic situation and projected Meninjau perkembangan situasi perekonomian sampai sekarang ini dan bagaimana kemungkinan yang akan datang. III. Asset Liability Risk Likuidity risk, meninjau kebutuhan dana yang akan datang serta kemungkinan resiko yang akan dihadapi dalam kaitannya terhadap likuiditas. Interst rate risk, meninjau gap profil serta kemungkinan resiko yang akan dihadapi dalam kaitannya terhadap perubahan suku bunga. Foreign Exchange Risk, meninjau posisi masing-masing valuta asing serta kemungkinan resiko yang akan dihadapi dalam kaitannya terhadap perubahan nilai tukar. Earning and investment Risk atau portofolio risk, melihat komposisi asset liability yang menghasilkan yield of asset dan cost of liability, pricing dan kecukupan modal serta kemungkinan resiko yang akan dihadapi dalam kaitannya terhadap perubahan suku bunga. IV. Asset Liability Management Strategies Berdasarkan atas resiko di atas maka diusulkan atau direkomendasikan strategi pemecahannya sebagai keputusan ALCO. Mengingat kondisi yang akan datang ( baik factor internal maupun factor eksternal ) kesemuanya masih belum pasti sehingga guna membantu management dalam pengambilan keputusan maka strategi yang diusulkan harus beberapa alternative dengan disertai dampak financialnya sesuai ukuran yang dianut ( limit ). ( beberapa bank dalam melakukan analisanya telah menggunakan alat bantu software simulasi ). b. Pengumpulan dan pengolahan Informasi Dalam rangka menyiapkan agenda rapat ALCO, maka diperlukan informasi yang paling akhir ( current ), dan akurat. Jenis dan cara pengolahan informasi adalah sebagai berikut: 1. Jenis Informasi a. Reguler Information Report Adalah jenis informasi yang menunjukkan aktivitas bank dan secara berkata dan terus menerus harus dikumpulkan, seperti: • Portofolia Asset Liability • Maturity Schedule Asset Liability • Repricing Schedule Asset Liablity • Kondisi Perekonomian • Kebijakan dan Isue tentang keuangan / perbankan • Informasi lainnya yang menyangkut perubahan aktivitas bank b. Special Information Report Adalah informasi yang bersifat khusus yang dirasa berpengaruh terhadap pengelolaan Asset Liability lebih lanjut, misalnya: - Perubahan kebijakan moneter - Perubahan strategi para pesaing dan hal-hal lain yang bersifat khusus. 2. Bentuk Informasi c. Perumusan Informasi melalui Teknik Manajemen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar