Rabu, 19 September 2012

tugas pakan alami ttg azolla

OPTIMALISASI SUBSTITUSI TEPUNG Azolla TERFERMENTASI PADA PAKAN IKAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS IKAN NILA GIFT PENDAHULUAN Usaha budidaya ikan dipengaruhi oleh ketersediaan pakan yang cukup dalam jumlah dan kualitasnya untuk mendukung kualitas yang optimal. Biaya produksi untuk penyediaan pakan mencapai 60–70% dalam usaha budidaya ikan sehingga perlu pengelolaan yang efektif dan efisien. Beberapa syarat bahan pakan yang baik untuk diberikan adalah memenuhi kandungan gizi (protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral) yang tinggi, tidak beracun, mudah diperoleh, mudah diolah dan bukan sebagai makanan pokok manusia. Bahan pakan alternatif yang dapat dimanfaatkan dalam penyusunan pakan salah satunya adalah tepung Azolla. Tanaman Azolla merupakan gulma air yang tidak termanfaatkan, tetapi memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, yaitu 28,12% berat kering (Handajani, 2000), sedangkan Lumpkin dan Plucknet (1982) menyatakan kandungan protein pada Azolla sp. sebesar 23,42% berat kering dengan komposisi asam amino esensial yang lengkap. Hasil penelitian Handajani (2006) menyatakan kandungan serat kasar tepung Azolla sebesar 23,06%. Tepung Azolla dimanfaatkan sebagai salah satu penyusun pakan ikan Nila Gift dengan hasil daya cerna protein ikan berkisar 55,51–67,68%. Nilai daya cerna ini belum maksimal karena pakan yang diberikan tidak tercerna dengan baik. Hal ini disebabkan kandungan serat kasar yang cukup tinggi pada tepung Azolla. Melalui proses fermentasi tepung Azolla dengan Rizhopus sp.didapatkan kandungan serat kasar tepung Azolla dari 23,06% menjadi 14,62%. Hasil penelitian diharapkan tepung Azolla terfermentasi dapat mensubstitusi tepung kedelai dalam penyusunan pakan ikan. ALAT DAN BAHAN Alat- Alat-alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah akuarium, aerator, selang, serok, batu aerasi, blender, timbangan, tissue, pipet ukur, thermometer, peralatan analisis proksimat, dan peralatan kualitas air. Bahan-bahan pakan yang akan digunakan sebagai penyusun pakan dianalisis proksimat, komposisi nutrisi bahan pakan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Komposisi nutrisi bahan pakan ikan Nila Gift (Oreochromis, sp) Bahan Protein (%) Lemak (%) Serat Kasar (%) Abu (%) BETN DE (kkal/g) T. ikan 50,07 4,9 8,68 26,93 9,42 282,06 T. kedelai 37,58 18,28 9,56 4,43 30,15 435,44 T. Azolla 19,54 8,8 23,06 12,48 36,12 307,28 T. Azolla fermentasi 20.05 6,42 14,62 12,83 37,05 368.27 Bekatul 10,79 10,56 12,86 - - 411.24 T. tapioka 3,34 0,55 0,53 0,58 95,00 398,31 (Hasil analisis laboratorium Nutrisi Fapetrik 2008 - UMM) METODOLOGI Materi yang digunakan adalah ikan uji berupa benih ikan Nila yang berukuran 5–7 cm dengan berat rata-rata 1,3 gram. Media percobaan yang digunakan berupa air tawar yang berasal dari air sumur. Air ditempatkan pada akuarium percobaan yang berjumlah 16 buah dengan volume masing-masing 20 liter. Kualitas air diusahakan optimal bagi pertumbuhan ikan uji. Pada penelitian ini akan digunakan empat macam pakan percobaan dengan kandungan protein 25% dengan energi 360 kkal/g pakan. Protein terdiri dari tepung ikan sebagai protein hewani dan tepung Azolla sebagai bahan substitusi protein tepung kedelai untuk protein nabati. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan ditentukan/didapatkan dari hasil penyusunan Tabel 3. Tabel 3. Hasil Proksimat Pakan Uji Kandungan P0 P1 P2 P3 Berat kering (%) 88,57 89,15 88,04 87,47 Protein (%) 24,52 24,75 24,94 24,66 Lemak (%) 9,38 7,5 6,65 7,80 Serat kasar (%) 4,53 6,24 9,045 13,58 Abu (%) 13,24 14,23 12,76 16,72 BETN 36.9 36,43 34,65 24,71 formulasi pakan, masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Variabel uji yang diamati adalah pertumbuhan mutlak (Effendi, 1997), daya cerna protein (D) metode Chromix Oxide (Zonneveld, 1991), dan rasio konversi pakan (Zonneveld, 1991). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (anova) apabila hasil analisis menunjukkan perbedaan akan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Tabel 2. Formulasi Pakan ikan Nila Gift bahan perbandingan tepung kedelai dengan tepung azolla fermentasi P0 = 100:0 P1 = 85:15 P2 = 70:30 P3 = 55:45 T. ikan 22.5 22.5 22.5 22.5 T. kedelai 29.5 25.07 20.65 16.22 Bekatul 22.75 22.75 18.5 18.5 T. tapioka 19.25 19.25 13.5 13.5 T. Azolla fermentasi 0 4.43 8.85 13.27 minyak kelapa 0 0 0.58 0.61 mineral mik 2 2 2 2 vitamin mik 2 2 2 2 Cr2O3 0.5 0.5 0.5 0.5 Jumlah 100 100 100 100 protein (%) 27.83 24.96 23.62 22.93 energi (kkal/g) 417.59 375.57 381.41 379.28 Pembahasan Pertumbuhan Pola pertumbuhan ikan nila gift (Oreochiomis sp.) adalah eksponensial. Sehingga diperoleh data pertumbuhan mutlak untuk tiap-tiap perlakuan antara lain : Dari data diketahui bahwa perlakuan yang memberikan laju pertumbuhan mutlak tertinggi dicapai pada pakan dengan tingkat substitusi 15% sebesar 0,81. Kemudian pakan dengan tingkat substitusi 0% memiliki rata-rata pertumbuhan mutlak sebesar 0,57. Selanjutnya pakan dengan tingkat substitusi 30% memiliki rata-rata pertumbuhan mutlak sebesar 0,55. Pakan dengan tingkat substitusi 45% memiliki rata-rata pertumbuhan mutlak sebesar 0,44. kandungan asam-asam amino dari subtitusi tepung Azolla terfermentasi (15%) dan tepung kedelai (85%) lebih tinggi dibandingkan pada pakan yang 100% tepung kedelai. Pada penelitian ini jumlah pakan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan ikan yaitu 5 persen dari berat tubuh ikan per hari. Di samping itu komposisi pakan yang diberikan terutama pada kandungan protein sudah berada pada kisaran optimum yaitu sebesar ± 25 persen. syarat utama yang harus diperhatikan dalam pembuatan pakan ikan antara lain: kandungan nutrisi suatu bahan pakan harus cukup sesuai dengan kebutuhan ikan, disukai oleh ikan, mudah dicerna dan jika dilihat dari nilai ekonominya pakan yang dihasilkan dari pemanfaatan tepung Azolla mempunyai harga yang relatif lebih murah jika dibanding dengan penggunaan tepung kedelai sehingga dengan pemanfaatan tepung Azolla dapat menekan biaya produksi pakan. Rasio Konversi Pakan (Feed Convertion Ratio) Rasio konversi pakan merupakan salah satu parameter efisiensi pemberian pakan. Hasil perhitungan sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan pemanfaatan tepung Azolla terfermentasi sebagai substitusi protein tepung kedelai dalam ransum memberikan pengaruh yang berbeda terhadap rasio konversi pakan pada ikan nila gift (Oreochiomis sp.). Efisiensi pakan dapat dilihat dari beberapa faktor dimana salah satunya adalah rasio konversi pakan. Nilai rasio konversi pakan pada penelitian ini berdasarkan perhitungan statistik menunjukkan bahwa pemanfaatan tepung Azolla sebagai bahan substitusi protein tepung kedelai dalam ransum berpengaruh nyata terhadap rasio konversi pakan. Tingkat efisiensi penggunaan pakan pada ikan nila gift (Oreochiomis sp.) ditentukan oleh pertumbuhan dan jumlah pakan yang diberikan. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan dan nilai kualitas dan kuantitas pakan yang diberikan, selanjutnya juga dipengaruhi oleh adanya tingkat konversi pakan dengan bertambahnya berat badan ikan sehingga semakin tinggi berat badan ikan maka semakin tinggi pula konversi pakan yang dimanfaatkan. tingkat efisiensi penggunaan pakan yang terbaik akan dicapai pada nilai perhitungan konversi pakan terendah, dimana pada perlakuan tersebut kondisi kualitas pakan lebih baik dari perlakuan yang lain. Kondisi kualitas pakan yang baik mengakibatkan energi yang diperoleh pada ikan nila gift (Oreochiomis sp.) lebih banyak untuk pertumbuhan, sehingga ikan nila gift (Oreochiomis sp.) dengan pemberian pakan yang sedikit diharapkan laju pertumbuhan meningkat. Daya Cerna Ikan Nila GIFT (Oreochiomis sp.) Daya cerna adalah kemampuan untuk mencerna suatu bahan, sedangkan bahan yang tercerna adalah bagian dari pakan yang tidak diekskresikan dalam feses. Nilai nutrisi dari suatu makanan bagi ikan bergantung pada sejauh mana ikan tersebut mampu mencerna makanan tersebut. Untuk mengetahui besarnya daya cerna ikan dilakukan dengan menggunakan Chromix Oxide (Cr2O3) sebagai indikator. feses yang mengandung Cr2O3 dikumpulkan dan dianalisis kandungan zat tersebut. Perbandingan Cr2O3 dalam pakan dan feses dapat memberikan perkiraan daya cerna pakan. Daya cerna protein yang tinggi menunjukkan bahwa pakan tersebut baik dan nutrien pakan dapat dimanfaatkan secara efisien oleh ikan nila GIFT (Oreochiomis sp.) untuk menyusun produksi tubuhnya. perlakuan P0 (0% tepung Azolla terfermentasi) daya cernanya 77,50%, kemudian diikuti perlakuan P1 (15% tepung Azolla terfermentasi) daya cernanya 67,68%, P2 (30% tepung Azolla terfermentasi) daya cernanya 62,19% dan P3 (45% tepung Azolla terfermentasi) daya cernanya 55,51%. Hal ini disebabkan karena protein dalam pakan telah dipecah menjadi asam-asam amino yang lebih mudah diserap oleh ikan dan kebutuhan nutriennya sudah terpenuhi. Indek asam amino esensial maisng-masing pakan telah memenuhi jumlah optimal asam amino esensial yang dibutuhkan ikan nila sehingga penambahan tepung Azolla pada pakan layak digunakan. Penurunan daya cerna protein ini disebabkan kemampuan ikan mencerna protein pakan hanya sampai pada batas tertentu. salah satu hal yang mempengaruhinyaadalah kandungan serat kasar pada bahan pakan tersebut. penggunaan kadar serat kasar lebih dari 10% tidak diperlukan pada pakan ikan-ikan Tilapia dan juga penggunaan serat kasar yang tinggi dalam pakan dapat menurunkan pertumbuhan sebagai akibat dari berkurangnya waktu pengosongan usus dan daya cerna pakan. Daya cerna protein erat kaitannya dengan komposisi pakan terutama kandungan protein yang ada dalam pakan yang diberikan pada ikan, sebab protein merupakan unsur utama yang dibutuhkan oleh ikan untuk pertumbuhan. Dalam penelitian ini digunakan pakan buatan yang kandungan proteinnya sudah berada dalam kisaran yang dibutuhkan oleh ikan nila GIFT yaitu ± 25%. Dari hasil analisis sidik ragam diperoleh perlakuan memberikan pengaruh tidak berbeda nyata terhadap daya cerna protein pad aikan nila GIFT (Oreochiomis sp.). Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh nyata terhadap daya cerna protein ikan nila GIFT (Oreochiomis sp.). Dilihat dari kandungan serat kasar pada 3 perlakuan (P0, P1, P2) menunjukkan kurang dari 10 persen, karena lebih dari 10 persen akan menyebabkan pertumbuhan menurun terhadap ikan-ikan Tilapia. KESIMPULAN Substitusi tepung Azolla terfermentasi sebesar 15% pada pakan ikan dapat meningkatkan produktivitas ikan Nila dengan hasil pertumbuhan mutlak sebesar 0,81 gram, rasio konversi pakan 3,14 dan daya cerna protein sebesar 67,68%. Penggunaan substitusi tepung Azolla terfermentasi 15% dalam pakan ikan dapat menekan biaya produksi sebesar 15% jika dibandingkan penggunaan tepung kedelai tanpa substitusi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar